Indonesia Belajar Soal Mobilitas Kendaraan Listrik dari Kota Liuzhou
Indonesia belajar mengenai sistem mobilitas yang ramah lingkungan dari Kota Liuzhou, Cina. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berkunjung ke Liuzhou pada 4-8 Desember lalu.
Moeldoko berharap Kota Liuzhou bisa menjadi inspirasi Indonesia dalam penggunaan mobil listrik. "Liuzhou menjadi inspirasi bagi kita dalam mewujudkan mobilitas ramah lingkungan, terutama dengan penggunaan mobil listrik," ujar Moeldoko dalam siaran pers, Minggu (10/12).
Pada kunjungan tersebut, Moeldoko diterima oleh Wali Kota Liuzhou Zhang Zhuang. Keduanya mendiskusikan berbagai regulasi yang diterapkan untuk mendukung ekosistem mobil listrik.
Moeldoko berharap Indonesia bisa mengirimkan wakil-wakil pemerintah dan swasta untuk belajar langsung di Liuzhou demi mempersiapkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. "Kolaborasi ini akan memperkaya pemahaman kami dalam mempersiapkan transformasi menuju mobilitas ramah lingkungan di Tanah Air," ujar Moeldoko.
Wali Kota Zhang menyambut baik permintaan Moeldoko. Kota Liuzhou juga membuka pintu bagi anak-anak muda Indonesia untuk datang, melihat, dan belajar langsung dari perkembangan industri kendaraan listrik di Kota Liuzhou.
Pemerintah Kota Liuzhou menerapkan beberapa regulasi agar warganya merasa yakin beralih dari mobil berbahan bakar fosil ke mobil listrik. Sementara itu, pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak kepada pemilik kendaraan listrik berupa pembebasan pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) dan pajak kendaraan bermotor (PKB) selama lima tahun.